PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. CIPTA MEDYA FILTER


KODE_M152



A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan saat ini, organisasi semakin tanggap terhadap perubahan keadaan yang memasuki era globalisasi dengan arus perubahan yang sangat cepat, komplek serta persaingan yang semakin ketat sehingga setiap organisasi yang ingin tetap eksis harus mampu membangun serta mempertahankan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Seiring dengan persaingan dalam dunia usaha yang sangat ketat, banyak perusahaan yang berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing dalam menjalankan bisnisnya. Setiap perusahaan akan terus mempertahankan kondisinya dan melanjutkan usahanya secara kontinyu. Untuk mencapai keseimbangan bisnis tersebut, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya secara optimal sehingga akan berdampak positif bagi perusahaan.
Oleh sebab itu perusahaan harus mempunyai cara-cara dalam mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya. Pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan antara lain dapat dilakukan dengan memberikan motivasi kepada karyawan yang nantinya berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik berupa tujuan jangka pendek, menengah dan panjang.

Seperti dinyatakan Hersey dan Blanchard (dalam Munandar, 2001:22) “Aktivitas yang diarahkan pada tujuan adalah perilaku termotivasi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan”. Demikian juga dinyatakan oleh Siagian (1999:124) “Disini akan terjadi korelasi positif antara motivasi dengan tujuan, dimana sekelompok orang dalam satu kesatuan kerja mempunyai sasaran yang jelas ingin dicapai memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi dibanding kelompok orang yang bekerja tanpa sasaran yang jelas”. Untuk itu perusahaan harus pandai-pandai memperhatikan prestasi kerja karyawan, karena dengan naik-turunnya prestasi kerja karyawan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Setiap perusahaan pasti akan dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan, salah satu diantaranya yaitu bagaimana membuat para karyawan perusahaan agar mereka mampu bekerja dengan motivasi yang tinggi untuk menunjukkan prestasi kerja yang baik. Walaupun diakui bahwa aset-aset non manusianya termasuk alam, tetap memainkan peranan yang penting, tetapi tanpa dukungan oleh SDM yang berkualitas maka semuanya hanya akan sia-sia. Tanpa MSDM yang handal, pengolahan, penggunaan, dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya itu akan menjadi tidak efektif, efisien dan produktif (Gomes, 2003).
Motivasi bukan sesuatu yang dapat diamati tetapi merupakan suatu hal yang dapat disimpulkan adanya karena motivasi itu timbul dalam diri manusia. Seseorang yang dengan sadar terlibat dalam aktivitas organisasi biasanya mempunyai latar belakang atau motivasi tertentu.
Motivasi merupakan hal atau sesuatu yang mendorong seseorang berbuat sesuatu, motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi internal) dan dapat timbul pula dari luar individu (motivasi eksternal) dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan kinerja dari para karyawan.
Menurunnya motivasi yang dapat dilihat dari dimensi:motivasi internal dan motivasi eksternal karyawan (As’ad,1999;Tampubalon, 2004; Radiq,1998;Martoyo,2000;Sukanto,1996) yang sebenarnya apabila dipelihara dengan baik akan berguna untuk meningkatkan sumber daya yang mampu menghadapi tugas-tugas dan tanggung jawab yang akan datang.
Akan tetapi yang jelas terlihat ialah bahwa dengan motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan dan sasarannya, kepentingan-kepentingan pribadi para anggota organisasi tersebut pun akan terpelihara pula (Siagian, 2007).
Apabila prestasi kerja yang dicapai karyawan kurang mendapat perhatian, akan dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hasil kerja yang tidak maksimal. Untuk itu pimpinan perusahaan harus benar-benar memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu keterampilan yang dimiliki, kemampuan dasar atau ability, usaha yang dilakukan harus didukung oleh alat, teknologi yang tersedia, adanya insentif (penghargaan atau pujian) yang diberikan, lingkungan kerja yang mendukung dan adanya motivasi terus-menerus (Rahardja, 2004).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan adalah motivasi karyawan itu sendiri untuk berprestasi. Motivasi tersebut dikenal sebagai motivasi berprestasi, sebagaimana yang dikemukakan oleh McCleland bahwa motivasi berprestasi adalah kemampuan seseorang untuk berprestasi di atas kemampuan orang lain. Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain (Thoha, 2002:206).
Perusahaan bertanggung jawab atas prestasi kerja para karyawannya untuk membangun kompetensinya sehingga mereka mempunyai prestasi kerja yang baik. Sedangkan karyawan mempunyai tanggung jawab pribadi untuk dapat menjadi orang yang terlihat mempunyai potensi menghasilkan.
Karyawan yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan, sebaliknya orang yang mempunyai kebutuhan prestasi yang rendah cenderung berprestasi jelek dalam kerja yang sama (Yuli, 2005:151). Mereka dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah (Munandar, 2001:333).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Cipta Medya Filter”.

DOWNLOAD FULL BAB
Hubungi Admin




Baca Juga

Comments

Post a Comment