PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI PENGGUNAAN METODE BERNYANYI” (penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Mursyidiyah Tangerang Selatan)



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa anak akan dapat mengembangkan mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Bahasa dapat dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi.
            Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemapuan-kemampuan yang lain. Pendidik perlu menerapkan ide-ide yang dimilikinya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, memberikan contoh penggunaan bahasa dengan benar, menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan berkomunikasi secara aktif. Anak terus perlu dilatih untuk berfikir dan menyelesaikan masalah melalui bahasa yang dimilikinya. Kegiatan nyata yang diperkuat dengan komunikasi akan terus meningkatkan kemampuan bahasa anak. Lebih daripada itu, anak harus ditempatkan di posisi yang terutama, sebagai pusat pembelajaran yang perlu dikembangkan potensinya. Anak belajar bahasa perlu menggunakan berbagai strategi misalnya dengan permainan - permainan yang bertujuan mengembangkan bahasa anak dan penggunaan media-media yang beragam yang mendukung pembelajaran bahasa. Anak akan mendapatkan pengalaman bermakna dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dimana pembelajaran yang menyenangkan akan menjadi bagian dalam hidup anak. (1)
Dalam proses belajar mengajar, maka metode dengan bernyanyi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didik. Pada usia Taman Kanak-Kanak (TK), seorang anak masih sangat membutuhkan stimulant (rangsangan) agar dapat mendengarkan materi yang disampaikan guru. Guru yang mampu memberikan informasi dalam bentuk nyanyian akan menimbulkan semangat dan pemahaman anak terhadap pelajaran yang diterima dari kalimat lagu tersebut. Metode bernyanyi adalah salah satu tehnik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penggunaan tehnik dan metode yang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran akan membantu guru dalam melaksakan tugas secara baik. Penggunaan metode dan tehnik yang monoton akan menimbulkan kebosanan dan bertolak belakang dengan kondisi psikologis anak yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru. Oleh sebab itu metode bernyanyi sebagai cara yang tepat untuk mengantisipasi kebosanan anak dalam belajar.
Dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni khususnya musik, sejak lama manusia menyadari adanya kekuatan dibalik getaran, irama dan bunyi musik dapat menyatukan rasa solidaritas baik untuk keperluan Negara (lagu kebangsaan “Indonesia Raya” atau lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”) politik (lagu Mars atau Hymne suatu partai, lagu “keluarga berencana”, “Wajib Belajar” untuk mempopulerkan program-program pemerintah), maupun untuk keperluan kemanusiaan.
Dalam proses perkembangan otak seorang bayi dalam rahim, sistem yang terbentuk pada tahap dini adalah pendengaran. Telingan adalah organ yang pertama, janin mulai mampu mendengar pada usia trisemester kedua kehadirannya dalam rahim, mulai usia 5 bulan bayi didalam kandungan tersebut mulai belajar “bahasa” melalui pembentukan kemampuan sensorik – motorik primernya, yaitu ketika bayi mulai memberikan reaksi-reaksi otot terhadap dari kata - kata yang diucapkan oleh sang ibu. Ini menjadi landasan bagi perkembangan kemampuan berbahasa sang bayi ketika dia lahir, maka keempat indera lainnya segera berfungsi yaitu indera penglihatan, indera penciuman, indera pengecap, dan indera perabaan melalui interaksi - interaksi yang dilakukannya selama hidup, mulai dari ibu, ayah, saudara, anggota keluarga lainnya dan akhirnya ke lingkungan yang lebih luas termasuk teman-teman dan gurunya.
Dari sejumlah hasil penelitian diperoleh informasi bahwa seni khususnya music sangat berkaitan dengan kemampuan bakat unik seseorang. Sembilan puluh persen (90%) anak-anak yang belajar pada sekolah yang menerapkan program musik secara insentif menunjukkan kemampuan berbahasanya diatas rata - rata kelas.(2)
Berdasarkan hal tersebut diatas, untuk melihat lebih jauh lagi bagaimana pengaruh metode dengan bernyanyi, maka penulis memilih judul skripsi “PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI PENGGUNAAN METODE BERNYANYI” (penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Mursyidiyah Tangerang Selatan).

Comments

  1. bang bisa tolong kirimkan lengakapnya di e-mail saya galih.nugrohow@gmail.com

    ReplyDelete

Post a Comment