BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemerintah menetapkan program untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diwajibkan untuk
melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan persyaratan untuk
mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2013/2014 SMK Sasmita Jaya 1
Pamulang dan di wajibkan melaporkan dalam bentuk karya tulis.
Diadakannya
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) agar siswa-siswi memperoleh pengalaman dalam
dunia usaha dan dapat bekerja dengan baik dan benar. Setelah melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hasilnya dilaporkan dan disahkan dalam bentuk
laporan tertulis.
Dengan
demikian siswa-siswi dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan serta
pengalaman kerja. Hal ini sangat penting untuk pedoman siswa-siswi karena
menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja yang dijalaninya kelak.
B. Alasan
Pemilihan Judul
Dalam penulisan laporan ini, penulis memilih judul “
PROSES PENANGANAN KEARSIPAN DENGAN SISTEM TANGGAL PADA SD GEMALA ANANDA,
LEBAK BULUS - JAKARTA SELATAN “
1
|
1.
Karena
dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), penulis banyak melakukan kegiatan
kearsipan
2.
Karena
dari judul tersebut ada hubungannya dengan bidang study yang ada di sekolah.
3.
Karena
pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di tempatkan pada bagian tersebut
4.
Karena
judul itu sesuai dengan yang di ambil penulis.
C. Pengertian
Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
professional memadukan secara sistematik sinkron dengan program penidika
disekolah dengan program pengusaha, keahlian diperoleh melaui kegiatan secara
langsung di dunia usaha yang terarah untuk mencapai suatu keahlian yang profesional .
Dengan demikian, sangatlah penting peranan
dari Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) yang diterapkan sekolah yang bertujuan untuk menciptakan siswa-siswi akan
mendapatkan pengalaman kerja yang luas khususnya dalam dunia usaha serta dapat
meningkatkan keterampilan dan keahlian serta dapat meningkatkan produktivitas dan
mutu efesiensi kerja.
D. Tujuan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan
keharusan bagi siswa siswi menengah kejuruan yang bertujuan :
1.
Menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh
lingk dan match antara dunia sekolah dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.
4. Menambah pengetahuan bidang yang keahlian
yang ditekuninya.
5. Memberikan pengetahuan dan penghargaan
terhadap pengalaman kerja sebagai proses pendidikan.
E.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam menyusun laporan ini, penulis
menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data dari hasil PSG. Untuk
memperoleh data tersebut penulis menggunakan beberapa metode:
1.
Metode
Observasi
Metode
Observasi yaitu penulis secara langsung mengadakan pelaksanaan kerja pada SD Gemala Ananda Lebak Bulus guna
mendapat informasi yang berhubungan dengan jurusan yang penulis ambil.
2.
Metode
interview
Metode
interview yaitu penulis melakukan wawancara serta tanggung jawab langsung mengenai
masalah yang akan penulis kemukakan kepada pembimbing PSG di kantor tempat penulis melaksanakan PSG.
3.
Metode Diskusi
Dalam
pembuatan karya tulis ini menggunakan metode diskusi atau tukar pikiran dengan teman serta para guru
pembimbing
F.
Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini perlu adanya
sistematika penulisan, dengan maksud agar tulisan terarah dan mempermudah
penyusunan , untuk itu penulis mengelompokkan dalam beberapa bab yang akan
diuraikan sesuai sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membuat laporan
mengenai latar belakang, alasan pemilihan judul, Pengertian Pendidikan Sistem
Ganda (PSG), tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), metode pengumpulan data,dan
sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN UMUM
Dalam
bab ini berisi tentang Sejarah Singkat
SD Gemala Ananda, Manfaat SD Gemala Ananda, Visi dan Misi, Fasilitas, Kedisiplinan
dalam bekerja SD Gemala Ananda
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Dalam
bab ini akan diuraikan mengenai Pengertian Arsip, Peranan dan Tujuan
Penyelengaraan Kearsipan, Tujuan Arsip, Syarat-syarat Arsip, System Penyimpanan
Kearsipan, Peralatan Kearsipan, Ruang Lingkup Arsip, Nilai Guna Arsip, Prosedur
Penanganan Arsip, dan Proses Penanganan Arsip dengan Sistem Tanggal pada SD
Gemala Ananda.
BAB IV
PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai simpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN
UMUM
A. Sejarah
singkat SD Gemala Ananda
SD Gemala Ananda adalah sebuah sekolah
progresif yang baru berdiri pada tahun ajaran 2007/2008. SD Gemala Ananda didirikan pada tanggal 13 Juni 2007,yang
terletak di Jl. Lebak Bulus III No. 39G
Cilandak, Jakarta Selatan. Gemala Ananda terdiri dari kata Gemala, yang artinya
permata dalam bahasa melayu dan ananda. Kami meyakini bahwa ibarat permata yang
masih tersimpan didalam tanah, setiap anak memiliki permata-permata dalam
dirinya yakni potensi dan kecerdasan. Potensi dan kecerdasan ini perlu
dikenali, diasah dan dipoles dengan baik dan benar agar terlihat indah dan
bersinar, Bangga menyebut dirinya sekolah nasional, SD Gemala Ananda mengembangkan
sendiri kurikulumnya berdasarkan Standar Nasional yang diterbitkan oleh
Depdiknas, dengan menggunakan metode pembelajaran yang mutakhir dan ramah otak.
SD Gemala Ananda juga berbangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar pertama, sambil mengembangkan kemampuan siswa berbahasa Inggris
sebagai bahasa kedua.
5
|
Di
Sekolah Gemala Ananda kami meyakini pemikiran tersebut. Untuk membantu anak
berkembang dengan optimal dan menyeluruh (holistic), kami merancang proses pembelajaran dengan
metode “brain-based learning”, yaitu cara belajar yang selaras (compatible) dengan cara kerja otak, serta sesuai dengan
tahapan perkembangan anak.
B.
Manfaat Sekolah Gemala Ananda
1.
Pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan
membuat anak terlibat aktif, baik secara fisik maupun emosional (engaging)
2.
Proses belajar yang selaras dengan cara
kerja otak (brain-based learning) dan sesuai dengan tahapan perkembangan
anak
3.
Suasana yang memberikan rasa aman dan nyaman
untuk bereksplorasi
4.
Kurikulum nasional yang diperkaya dengan
beragam metoda
5.
Guru yang berkualifikasi dan berdedikasi
C. Visi dan Misi SD Gemala Ananda
1. Visi SD Gemala Ananda :
a) Mandiri dalam belajar,
berpikir dan berperilaku
b) Mampu memimpin dan
mengelola dirinya sendiri
c) Peduli dan mampu
berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain
d) Kompeten secara akademis
e) Aktif dan sehat secara
fisik.
2. Misi SD Gemala Ananda:
a) Melaksanakan
ajaran agamanya dengan baik.
b) Memiliki
budi pekerti luhur
c) Menghargai
pendapat orang lain.
d) Jujur
dalam kehidupan sehari hari
e) Unggul
dalam dalam berbagai lomba .
f) Berprestasi
baik di bidang akademik maupun non akademik.
g) Santun
dalam pergaulan .
h) Santun
dalam tutur bahasa.
i)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan
secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara wajar dan
optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
D. Fasilitas
a) Ruang HRD (ber AC)
b) Ruang Accounting (ber
AC)
c) Ruang Meeting (ber AC)
d) Mushola
e) Mesin Foto Copy
f) Gudang
g) Ruang Kelas (ber AC)
h) Ruang Perpustakaan (ber
AC)
E.
Kedisiplinan
Dalam Bekerja
Dengan tidak mengurangi
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, maka untuk menjamin tata
tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan peraturan disiplin para
karyawan/karyawati.
Dalam hal disiplin kerja, sekolah
menetapkan kesepakatan kerja bersama antara sekolah dengan karyawan yang
tertuang dalam “Kesepakatan kerja bersama” sesuai dengan pasal 29 Undang-Undang
No. 8 Tahun 1974 yang menyatakan bahwa peraturan disiplin diadakan tanpa
mengurangi ketentuan-ketentuan yang ada dalam perundang-undangan pidana.
Kedisiplinan dalam sekolah sangat ditekankan
karena sekolah menyadari sepenuhnya bahwa penunjang keberhasilan suatu pekerjaan
adalah ketaatan pada peraturan yang sudah ditetapkan.
Dengan kedisiplinan yang tinggi dalam
mengerjakan tugasnya, maka target yang akan tercapai dapat terpenuhi. Sekolah
juga menekankan bahwa kedisiplinan bukan hanya pada pekerjaan tapi juga pada
peraturan atau tata tertib lainnya. misalnya, tentang seragam, kerapihan rambut
dan lain sebagainya.
BAB III
TINJAUAN
KHUSUS
A. Pengertian
Arsip
Arsip merupakan salah satu tempat penyimpanan
yang ada pada SD Gemala ananda Lebak
Bulus untuk penyimpanan surat-surat berharga yang terbuat dari bahan-bahan
kersipan.
Istilah arsip diambil dari kata “ARCHIUM”
dari bahasa yunani yang artinya untuk menyimpan sesuatu (peti) dalam bahasa
belanda menurut Scholenberg menggunaakan istilah “Archives Institut”
diartiaksebagai gudang arsip atau lembaga arsip. Dalam bahasa inggis dikenal dengan
istilah “file” yang artinya dokumen yang diatur dengan baik, pengertiannya sama
dengan “dozier” dalam bahasa belanda.
File berasal dari kata “filum” dalam bahasa
latin yang artinya benang atau tali, file juga diartikan sebagai berkas atau
alat tempat untuk menyimpan dokumen atau arsip.
1.
Pengertian
arsip menurut lembaga Administrasi Perkantoran
Arsip adalah segala macam kertas, bagan,
naskah, buku foto microchip, gambar peta atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam
bentuk dan sifatnya, aslinya, ataupun salinanya, serta dalamsegala ciptaanya
yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan sebagai bukti dari pada tujuan
organisasi
2.
Menurut
Ensiklopedia Administrasi
a.
9
|
b.
suatu instansi atau tempat dimana warkat-warkat
dari pada suatu organisasi.
3. Menurut Undang-Undang
No.7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan
Arsip adalah
naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara dan badan-badan pemerintahan dalam bentuk dan corak
apapun, baik alam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kegiataan pemerintah dalam kehidupan bangsa.
4. Menurut The
Liang Gie
Arsip adalah suatu
kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan
agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat dan mudah ditemukan kembali.
berdasarkan uraian
pengertian tersebut diatas, bahwa arsip merupakan endapan kegiatan yang harus
diatur secara sistematis, sehingga bahan-bahan tersebut dapat dengan cepat di
temukan kembali bila di perlukan.
Sedangkan yang dimaksud
kearsipan ialah ilmu yang mempelajari tata cara penanganan arsip mulai dari pengumpulan,
penataan, pencataan, dan penemuan kembali.
B. Peranan dan Tujuan Penyelenggaraan Kearsipan
1.
Peranan dan Tujuan
penyelenggaraan Kearsipan
Kersipan mempunyai peranan penting
sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi dan sebagai
alat pengawasan yang diperlukan dalam setiap organisasi, dalam rangka kegiatan
perencanaan, penganalisaan laporan, pertanggung jawaban ,penilaian dan
pengendalian secepat-cepatnya.
Selain itu kersipan merupakan salah satu ibadah untuk
meneliti secara ilmiah, usaha-usaha penelitian untuk mempelajari
persoalan-persoalan tertentu akan lebih mudah bilamana bahan kearsipan
terkumpul, tersimpan baik dan teratur.
2.
Macam-Macam Arsip
1.
Dari segi
bentuk fisiknya:
a.
Arsip yang fisiknya berbentuk lembaran misalnya: surat-surat,
warkat-warkat
b.
Arsip yang fisiknya tidak berbentuk lembaran
misalnya: disket, computer, hardisk, flash disk dll.
2.
Dari segi masalahnya, dilihat dari sudut masalah
yang dikandung oleh arsip itu:
a.
Pinancia Record adalah arsip-arsip yang berisi catatan-catatan
mengenai masalah keuangan. Misalnya: bukti-bukti pembayaran dan penerimaan
uang.
b.
Inventory Record adalah catatan- catatan yang yang
berhubungan masalah barang inventaris (barang milik kantor) misalnya: catatan
mengenai jumlah barang.
c.
Personal Record adalah catatan yang berhubungan
dengan masalah kepegawaian. Misalnya:
arsip-arsip mengenai daftar riwayat hidup.
d.
Sales Record adalah catatan-catatan mengenai masalah produksi . misalnya:
catatan-catatan mutu barang.
e.
Production Record adalah catatan-catatan mengenai
masalah produksi. Misalnya: arsip-arsip mengenai jenis bahan baku.
3.
Dari segi pemiliknya
1.
Lembaga Pemerintah
Arsip nasional di Republik indonesia ini sebagai unit organisasi dari lembaga kearsipan nasional
yang selanjutnya disebut Arsip Nasional Pusat.
a.
Arsip Nasional di tiap-tiap ibu kota daerah tingkat
I, termasuk daerah-daerah yang setingkat dengan daerah tingkat I (daerah
istimewa Yogjakarta, daerah khusus ibu kota Jakarta) yang selanjutnya disebut
Arsip Nasional Daerah.
2.
Instansi pemerintah/swasta
a.
Arsip Primer dan Arsip Sekunder
Arsip Primer adalah arsip aslinya, jadi bukan
tindasan, bukan kopinya, atau bukan salinan atau bukan mocrofilmnya. Arsip
Sekunder adalah arsip yang berupa tindasan, karbon kopinya,
salinan atau microfilmnya.
b.
Arsip Sentral dan Arsip Unit
Arsip sentral adalah arsip ynag disimpan pada pusat
arsip atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya pada setiap bagian organisasi
4.
Dari segi sifatnya
Dilihat
dari segi sifatnya arsip dapat dibedakan atas:
a.
Arsip Biasa
Arsip biasa adalah arsip yang semula mempunyai kegunan penting akhirnya akan akan menjadi tidak berguna lagi pada
saat arsip yang informasinya itu berlalu. Contohnya surat lamaran pekerjaan
b.
Arsip penting (esensial)
Arsip penting adlah semua arsip yang ada hubungannya masa lalu dan masa yang akan
datang. Contoh surat kontrak sewa gedung.
c.
Arsip tidak penting
Arsip tidak penting adalah arsip yang nilai yang
kegunaanya bersifat sementara, hanya kadang-kadang saja diperlukan. Contoh
surat dinas biasa
f.
Arsip sangat penting (vital)
Arsip vital adalah arsip
arsip yang dapat dijadikan alat pengingat selama-lamanya bernilai sejarah atau
ilmiah. Contoh naskah Proklamasi
g.
Arsip rahasia
Arsip rahasia adalah
arsip yang sifatnya hanya boleh diketahui oleh orang tertentu saja dalam sustu
organisasi. Contoh arsip strategi pemasaran.
5.
Menurut tingkat keaslianya arsip terdiri dari:
a.
Arsip Asli
b.
Arsip Tembusan
c.
Arsip Salinan
d.
Arsip petikan atau Arsip Kutipan
3.
Fungsi-fungsi arsip
a.
Arsip Dinamis
Arsip Dinamis adalah arsip yang secara langsung
dalam penyelenggaraan administrasi pelaksanaan tugas dilingkungan perusahaaan.
b.
Arsip Statis
Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunkan
secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi pelaksanaan tugas
dilingkungan perusahaan dan mempunyai jangka waktu yang cukup lama.
c.
Tujuan penyelengaraan kearsipan
Dari bahasan diatas
disimpulkan bahwa tujuan kersipan tidak lain adalah untuk menjamin keselamatan
bahan pertaggung jawaban SD Gemala Ananda
Lebak Bulus tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelengaraan perusahaan
Menurut Drs. Anhar, fungsi arsip dapat
dilihat dari sesgi yang dilakukan sebagai berikut :
1.
Sebagai
alat penyimpanan warkat
2.
Sebagai
alat bantu perpustakaan
3.
Merupakan
bantuan yang berguna bagi penjabat dalam menentukan kebijakan perusahaan
4.
Kearsipan
berarti menyimpan secara tetap dan teratur dalam warkat-warkat penting
mengenai kewajiban perusahaan.
C. Tujuan
Arsip
Tujuan kersipan adalah kegiatan-kegiatan penyimpanan warkat-warkat
dengan cara sedemikian rupa bila sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan
kembali dengan cepat dan mudah.
1.
Tujuan
pengelolaan dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Agar
arsip terpelihara, teratur dengan baik dan aman.
b.
Menghindari
pemborosan waktu dan tenaga.
c.
Menjaga
kelestarian arsip.
d.
Dapat
menemukan arsip yang diperlukan dengan cepat.
2.
Tujuan
penyimpanan arsip menurut E. Martono adalah:
a.
Menyediakan
warkat yang diperlukan
b.
Mengumpulkan
warkat-warkat yang mempunyai hubungan satu sama lain.
c.
Melengkapi
peralatan kearsipan yang ditentukan.
d.
Menjaga
kelestarian.
e.
Menghemat
tempat
f.
Melaksanakan
warkat yang penting.
D. Syarat-syarat
Arsip
Surat
atau warkat baru disebut sebagai Arsip
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Merupakan kumpulan warkat
2. Disimpan menurut sistem tertentu
3. Mempunyai nilai kegunaan
4. Saat diperlukan cepat dan tepat ditemukan.
E. Sistem
Penyimpanan Arsip
Untuk
mempercepat menemukan dan mengembalikan arsip, seharusnya diperhatikan beberapa
sisitem penyimpanan arsip, sebagai berikut:
1.
Sistem
Huruf (Alphabetical System)
Suatu sistem dimana surat-surat disusun
menurut huruf mulai dari A-Z, biasanya digunakan untuk nama orang atau
perusahaan.
2.
Sistem
Nomor (Numerical System)
Surat-surat yang mempunyai nomor,disimpan menurut urutan angka dari 1
(satu) hingga bilangan yang lebih besar, misalnya faktur-faktur yang dibuat
perusahaan.
3.
Sistem
Tanggal (Chronological system)
Suatu sistem penyipanan surat, berdasarkan tanggal, bulan dan tahun.
Dimana tanggal yang akan dijadikan kode surat adalah tanggal pembuatan surat
dan tanggal penerimaan surat tersebut.
4.
Sistem Geografi (Geographical System)
Sistem ini juga sering dianggap sama dengan sistem wilayah atau sistem
daerah regional. Susunan dokumen menggunakan sistem geografi, disusun menurut
abjad dari lokasi dan kemudian menurut nama atau objek.
5.
Sistem
Subjek (Subjectical System)
Susunan
dokumen ini menurut perihal atau masalah surat, bukan menurut nama orang,
perusahaan atau tempat.
F. Peralatan
Kearsipan
Guna mendapatkan arsip yang teratur dan
tertib, sebelum memulai penyimpanan arsip, sebaiknya dipersiapkan terlebih
dahulu peralatan kearsipan diantaranya:
1.
Kartu
Kendali
Ukuran kartu ini 10 cm x 15 cm, sebagai
pengganti buku agenda digunakan untuk pencatatan surat masuk dan surat keluar
dan disimpan dalam kotak.
2.
Folder
Merupakan lipatan kertas tebal/karton manila
berbentuk segi empat, untuk menenpatkan sekelompok arsip didalam filling
cabinet. Folder diletakkan dibelakang sekat dan tab pada folder digunakan untuk
mencatumkan kode klasifikasi dan masalah.
3.
Guide/Sekat
Berupa lembaran kertas atau karton manila
yang dipergunakan sebagai sekat atau petunjuk, apabila arsip disimpan dalam
filling cabinet tanpa mempunyai sandaran maka guide harus disediakan.
4.
Buku
Agenda
Buku yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk
dan surat keluar selama 1 (satu) tahun , buku ini sering digunakan untuk
referensi pertama mencari surat, petugasnya disebut agendaris.
5.
Buku
Ekspedisi
Buku yang dipergunakan untuk mengantarkan
surat, sekaligus sebagai tanda terima surat dan petugasnya disebut ekspeditor.
6.
Kartu
Pinjam Arsip
Digunakan untuk mencatat arsip baik yang
sudah dipinjam atau belum, selain itu bisa sebagai referensi dalam mencari
arsip.
7.
Lembar
Disposisi
Berupa kartu berukuran 10 cm x 15 cm ,
digunakan untuk mencatat surat masuk
yang perlu ditindak lanjuti oleh pimpinan.
8.
Box
File
Tempat
penyimpanan arsip dimana aktif dan in-aktif yang jumlahnya banyak, sehingga
kurang praktis apabila disimpan dalam filling
cabinet dan sebaiknya disimpan dalam rak arsip.
9.
Rak
Arsip
Rak merupakan tempat penyimpanan ordner
dan box file secara terbuka
keuntungan menggunakan rak yaitu arsip tidak mudah lembab dan kerugiannya arsip
cepat kotor dengan berbagai macam debu.
10. Filling Cabinet
Terbuat dari bahan baja/alumunium
yang tahan api, terdapat 3 samapi
10 laci. Tinggi filling cabinet 60 inci
(152,4 cm) dapat memuat 5000 lembar
surat.
11. Ordner
Semacam map
dari karton tebal, dapat menampung banyak arsip dan didalamnya terdapat besi
untuk mengikat arsip yang telah di perforator.
12. Letter tray
Semacam baki yang terbuat dari plastik/metal untuk
menyimpan surat sementara, baki surat ini biasanya mempunyai dua sampai empat
tingkat dan disimpan diatas meja.
13.
Perforator
Terbuat dari besi, untuk melubangi kertas
yang akan disimpan pada ordner.
14.
Stapler
Ada
yang terbuat dari besi dan plastic, digunakan untuk menyatukan kertas.
15.
Date
stamp/stempel tanggal
Stempel tanggal digunakan untuk membubuhi
tanggal pada surat secara otomatis tanpa kita harus menulisnya kembali.
G. Ruang Lingkup Kearsipan
a. Tahap penciptaan arsip
Merupakan
awal dari proses kehidupan arsip. Penciptaan arsip itu dapat berupa konsep,
daftar, formulir, dsb.
b.
Tahap pengurusan dan pengendalian
Dimana
surat masuk/keluar dicatat /diregistrasi/ dikendalikan berdasarkan system yang
telah ditentukan.
c. Tahap Referensi
Warkat/arsip
yang digunakan kemudian diklasifikasikan di indeks, selesai digunakan disimpan
(Filing) dan biasa diperlukan dicari kembali (Filing).
d.
Tahap penyusutan
Kegiatan
pengurangan arsip dengan cara memindahkan arsip ini aktif dari unit pengolah ke
unit kearsipan dalam lingkungan lembaga-lembaha atau badan pemerintahan
masing-masing.
e. Tahap penyimpanan di unit kearsipan
Arsip
ini aktif yang telah maupun nilai kegunaannya didaftar, kemudian dipindahkan
penyimpanannya ke unit kearsipan pada instansi masing-masing.
H. Nilai Guna Arsip
Pada
prinsipnya arsip memiliki 4 nilai kegunaan yakni:
a. Nilai Penerangan
Memberikan
suatu keterangan kepada instansi atau pencipta arsip atau pihak luar misalnya
dengan edaran penerbit, bukum surat-surat yang pada umumnya digolongkan sebagai
arsip yang mempunyai nilai penerangan.
b.
Nilai yuridis
Arsip
sebagai pembuktian misalnya sertifikat tanah, kontrak dan surat wasiat harta
peninggalan.
c. Nilai Historis
Arsip
yang dapat menggambarkan keadaan/peristiwa masa lalu misalnya film, arsip pribadi
masa lalu lainnya.
d.
Nilai ilmiah
Memberikan
sumbangan informasi dalam bidang perkembangan ilmu pengetahuan misalnya hasil
riset penelitian para sarjana yang berupa penelitian ilmiah.
I.
Prosedur
Penanganan Arsip
1.
Pengertian Filing
Telah kita pahami bahwa kearsipan
merupakan segenap kegiatan yang mencakup penciptaan arsip penyimpanan arsip
(Filing). Penemuan kembali arsip (Finding) penyelamatan arsip dan penyusunan
arsip. Filing mempunyai peranan yang sangat penting karena filing yang berjalan
dengan baik akan berpengaruh pada keberhasilan Finding.
Pengertian Filing yang lain yaitu
sebagai berikut:
a. Menurut Arsip Nasional
Filing atau
memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam
susunan yang sistematis.
b. Menurut GR. Terry
Filing adalah penempatan kertas
dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik menurut aturan yang telah ditentukan
terlebih dahulu sedemikian rupa bilamana bila diperlukan dapat ditemukan
kembali dengan mudah dan cepat.
Ditarik kesimpulan bahwa Filing adalah cara penyimpanan arsip serta
secara sistematis sehingga bila dibutuhkan dapat ditemukan kembali dengan cepat
dan mudah.
2. Tujuan
pemakaian sistem Filing
Tujuan pemakaian sistem
filing atau penyimpanan arsip antara lain:
a. Meningkatkan
efisiensi dan aktifitas sumber daya manusia.
b. Meningkatkan
suatu pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan bagi pihak-pihak yang
berhubungan dengan kearsipan.
c. Mendorong
semua pihak untuk berperan aktif dalam tugas kearsipan.
d. Mendukung
tercapainya tujuan kearsipan.
J.
Prosedur
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Arsip
1. Prosedur
Penyimpanan warkat atau arsip
a.
Pastikan Arsip Telah mendapat tanda
pelepas atau memang telah disetujui untuk disimpan.
b.
Catatan masing-masing waarkat kedalam
buku arsip dan kartu indeks.
c.
Indeks nomor arsip yang tercantum dalam
surat tertentu.
d.
Jika arsip dalam jumlah banyak lakukan
penyortiran.
e.
Tempatkan arsip atau warkat kedalam
penyimpanan.
2.
Prosedur Penemuan kembali arsip
Prosedur menemukan kembali arsip yang
dibutuhkan maka pencarian kode arsip kemudian tinggal mencari arsip yang
diperlukan didalam folder atau map yang terdapat dalam lemari arsip (Filing
Cabinet).
K. Proses
Penanganan Arsip Dengan Sistem Tanggal
Pada SD Gemala Ananda Lebak Bulus Jakarta Selatan
Sebelum
menyusun arsip berdasarkan sistem tanggal, sebaiknya terlebih dahulu
memperhatikan proses penyimpanan arsip, diantaranya:
1.
Membaca
Surat
Terlebih
dahulu periksa kebenaran alamat surat, jika salah alamat segera dikembalikan kepada
pengirim. Kemudian baca isi suratnya, apabila ada surat bersifat rahasia
sebaiknya diserahkan langsung kepada yang dituju.
2.
Mencatat
Surat dalam Kartu Kendali
Setelah isi surat dibaca, kemudian dicatat pada kartu kendali. Dalam penulisan
kartu ini harus jelas dan singkat.
3. Memberi
Kode
Kode yang dipergunakan adalah yang tercantum pada baris tanggal.
4.
Mensortir
Surat-surat yang mempunyai tanggal yang sama, dikelompokkan menjadi satu.
Sehingga mempermudah dan mempelancar penyimpanannya.
5.
Menyimpan
surat
Surat yang telah diberi kode dan telah dicatat dalam kartu kendali.
Kemudian disimpan dalam laci dan folder sesuia
dengan kode surat, misalnya surat dengan kode tanggal 27 Februari 2006, surat
tersebut disimpan :
a.
Dalam
laci yang berkode Februari.
b.
Dibelakang
Guide yang berjudul 2006.
c.
Dalam folder yang berkode 27. (kadarmo,
1988:76)
Berdasarkan proses
penyimpanan arsip diatas, bahwa arsip yang akan disimpan seharusnya dibaca terlebih dahulu, lalu dicatat di kartu
kendali, diberi kode, disortir dan kemudian disimpan pada guide dan folder,
agar sewaktu-waktu arsip diperlukan dapat dengan cepat ditemukan.
Agar arsip mudah
dan cepat ditemukan kembali, maka terlebih dahulu harus memperhatikan proses
penemuan arsip, yaitu dengan cara :
1.
Menentukan
Pokok Masalah
Pokok masalah arsip yang akn dikeluarkan dapat dilihat melalui kartu
kendali atau lembar pinjam arsip.
2.
Menentukan
Kode Arsip
Dengan diketahui kode arsipnya, selanjutnya
dapt diketahui pula didalam laci mana, dibelakang guide apa dan didalam folder
kode apa arsip yang akn dipinjam itu disimpan.
3.
Pengambilan
Arsip
Setelah diketahui kodenya, selanjutnya dapat
diketahui dimana arsip yang diperlukan itu disimpan. (kadarmo, 1988: 80)
Maksud dari proses penemuan arsip diatas, bahwa untuk menemukan arsip dengan cepat sebaiknya terlebih dahulu diperiksa dikartu kendali dan
kartu pinjam arsip, agar arsip bisa diketahui terdaftar/tidaknya dikartu
kendali atau kemungkinan arsip itu dipinjam,dengan cara tersebut, penemuan
arsip tidak dapat menghambat waktu
bekerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam penulisan laporan ini dapat mengambil
simpulan diantaranya:
1.
Arsip
adalah segala kertas, buku, naskah, foto
film micro film, rekaman, suara , gambar , peta, bagan, atau dokumen lainnya
dalam segala macam bentuk sebagai bukti
suatu organisasi.
2.
Prosedur
Kearsipan adalh langkah-langkah penanganan arsip mulai awal sampai akhir secara
berkesinambungan dengan harapan untuk menjamin kecepatan dan ketepatan penemuan
kembali
3.
Proses
Penanganan Arsip pada SD Gemala Ananda Lebak Bulus Jakarta Selatan
a.
Membaca
Surat
b.
Mencatat Surat dalam Kartu Kendali
c.
Memberi
Kode
d.
Mensortir
e.
Menyimpan
surat
B. Saran-saran
Selain memberikan kesimpulan diatas, maka
penulis dapat mengemukakan saran yang
sekiranya dapat bermanfaat. adapun saran-saran sebagai berikut :
a.
Hubungan
kerja sama yang baik, sebaiknya dipertahankan dan ditingkatkan dalam suasana
kerja
b.
Hendaknya
para pegawai atau karyawan dan karyawati bekerja dengan cara semaksimal mungkin
c.
Jagalah
kebersihan,ketertiban dan kebersihan dilingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Simorangkir,
christin, Dra. 1999. Surat Niaga dan
Kearsipan .jakarta : Yudistira Gie, The Liang. 1981. Kamus Administrasi Perkantoran . Yogyakarta : Nur Cahya Suarto.
Tata. 1985. Pedoman Tata Persyaratan dan Kearsipan . Jakarta Biro Tata Usaha 2b
STRUKTUR ORGANISASI
Comments
Post a Comment