Pengaruh Auditor Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Belanja Barang Pada Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian
Setiap
perusahaan maupun instansi pemerintah dalam menjalankan kegiatannya diperlukan
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan tersebut sudah berjalan sesuai
dengan yang direncanakan. Dalam setiap kegiatan tersebut pasti memiliki sasaran atau tujuan tertentu
dan untuk mencapai tujuan itu diperlukan pengendalian intern. Implementasi
pengendalian akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut.
Pengendalian tidak dimaksudkan untuk menghilangkan semua kemungkinan terjadinya
kesalahan dan penyelewengan sama sekali, tetapi pengendalian intern yang
memadai akan dapat menekan atau memperkecil terjadinya kesalahan dan
penyelewengan dalam batas yang layak dan kalaupun terjadi kesalahan atau penyelewengan
dapat segera diketahui dan diatasi. Keefektifan pengendalian intern juga tidak
terlepas dari kompentensi dan ketergantungan orang-orang yang menggunakannya.
Pengendalian intern perlu dikaji ulang
secara tepat dalam hal resiko yang belum dikendalikan, baik resiko sebelumnya
yang sudah ada maupun resiko yang baru muncul. Pelaksanaan kaji ulang tersebut
antara lain dengan melakukan evaluasi secara terus menerus sebagai pengaruh
dari setiap perubahan lingkungan dan kondisi serta dampak dari pencapaian target
atau efektivitas pengendalian intern dalam kegiatan operasi organisasi.
Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menyelenggarakan secara
efektif pengendalian intern. Dengan adanya aktivitas tersebut pimpinan dapat
mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan
sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK), dipimpin oleh seorang Kepala
Badan. BMKG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. BMKG membawahi 5 balai besar yang berada di
beberapa daerah di Indonesia. Salah satu balai besarnya adalah Balai Besar Meteorologi
dan Geofisika Wilayah yang berada di
Ciputat, tempat dimana penulis melakukan penelitian.
Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari BBMG
Wilayah II Ciputat sering
melakukan belanja-belanja rutin seperti belanja operasional atau belanja barang
dan jasa untuk menunjang kebutuhan kinerja perusahaan terhadap kelancaran
operasionalnya dalam kurun waktu atau periode tertentu.
Belanja operasional tersebut yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) dalam belanja barang seperti, pengadaan peralatan kantor,
pembayaran langganan daya dan jasa (telepon, listrik, PDAM) untuk operasional kegiatan dan bendahara
menganggarkan yang disusun dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)
sebagai dokumen pelaksanaan anggaran. Anggaran tersebut digunakan untuk
melaksanakan kebutuhan dalam menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu
satu tahun, yang dicairkan dalam SP2D yaitu surat yang dipergunakan untuk
mencairkankan dana melalui bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh
bendahara.
Pemahaman tentang perilaku biaya
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam beberapa
pengambilan keputusan. Analisis perilaku biaya tidak hanya penting bagi
perusahaan manufaktur saja, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan lain
termasuk perusahaan industri jasa dan bahkan perusahaan nirlaba (instansi
pemerintah). Prosedur dalam biaya-biaya harus selalu diawasi dan dikendalikan
dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan merupakan biaya yang seharusnya dan
pada akhirnya akan diperoleh biaya yang efisien dalam pelaksanan kegiatan
organisasi.
Pengendalian belanja yang dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung mampu meminimalkan kemungkinan kesalahan
atau kecurangan yang dilakukan yang mungkin dapat merugikan organisasi. Manajemen
juga melakukan pengawasan terhadap pengendalian belanja yang sedang berjalan.
Mengingat pentingnya pengendalian belanja dalam instansi tesebut agar dapat
berjalan efektif manajemen memerlukan staf auditor internal. Auditor internal
sebagai suatu aktivitas penilaian independen yang dibentuk untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang bertujuan membantu organisasi
agar dapat menyelesaikan tanggung jawab secara efektif. Pada dasarnya auditing
berkaitan dengan proses evaluasi terhadap suatu kegiatan yang sedang
berlangsung untuk mengetahui apakah organisasi tersebut telah berjalan sesuai
dengan yang seharusnya.
BBMG Wilayah II
Ciputat memiliki departemen
auditor internal yaitu Inspektorat yang berada di BMKG Pusat dan juga diawasi
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan adanya departemen auditor internal
diharapkan akan membantu pegawai dalam berbagai hal, seperti menelaah prosedur
operasional dari berbagai unit dan melaporkan hal-hal yang menyangkut kepatuhan
terhadap kebijaksanaan pimpinan, efisiensi, efektivitas pengendalian unit
usaha.
Dari latar
belakang tersebut penulis dalam penelitian ini mengangkat objek
penelitian dengan judul ”Pengaruh Auditor
Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Belanja Barang Pada Balai Besar
Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang
terjadi pada hal-hal berikut:
1. Belum
ada Standar Operasional Prosedur Keuangan
secara tertulis.
2. Karyawan
masih kurang memperhatikan pentingnya Standar Operasional Prosedur Keuangan.
3. Kompetensi
dan pengalaman beberapa staf auditor tentang audit masih kurang memadai.
4. Beberapa
auditan belum sepenuhnya memahami kebijakan kepala BMKG di bidang pengawasan.
C.
Pembatasan
Masalah
Untuk
menghindari keluasan masalah, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian
ini, penulis merasa perlu memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Penelitian
atas auditor internal dilaksanakan di Inspektorat Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika Pusat Jln. Angkasa 1 No. 02 Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan,
penelitian atas efektivitas pengendalian belanja barang dilakukan di Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Jalan H. Abdulgani No. 05, Cempaka
Putih-Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
2. Auditor
Internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana seorang auditor
dalam melakukan pemeriksaan atas belanja barang. Pemeriksaan tersebut menguji
apakah telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di instansi
secara independen atas unit yang diperiksa.
3. Penelitian
atas pengendalian belanja barang yang dimaksud adalah pengendalian belanja
barang yang dilakukan dengan efektif untuk mengelola pengeluaran dengan menghindari
kecurangan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi untuk melindungi asset dari
penyalahgunaan.
4. Penulis
membatasi permasalahan tentang auditor internal terhadap efektivitas
pengendalian belanja barang pada instansi tersebut. Analisa dan pembahasan akan
ditekankan pada pemerikasaan terhadap belanja barang. Dalam hal ini belanja
barang yang menyangkut kegiatan
perkantoran pada BBMG Wilayah II Ciputat.
D.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis merumuskan pokok masalah yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
1. Apakah
auditor internal telah melakukan pemeriksaan pada belanja barang BBMG Wilayah
II Ciputat?
2. Apakah
pengendalian belanja barang pada BBMG Wilayah II Ciputat berjalan efektif?
3. Seberapa
besar pengaruh auditor internal terhadap efektivitas pengendalian belanja barang
BBMG Wilayah II Ciputat?
E.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian
a. Untuk
mengetahui pemeriksaan terhadap belanja barang pada BBMG Wilayah II Ciputat.
b. Untuk
mengetahui pelaksanaan pengendalian
belanja barang pada BBMG Wilayah II Ciputat.
c. Untuk
mengetahui pengaruh auditor internal terhadap efektivitas pengendalian belanja
barang pada BBMG Wilayah II Ciputat.
2. Manfaat
Penelitian
a. Manfaat
Teoritis
1) Bagi
Penulis
Penelitian ini dapat
memberi peluang pada penulis untuk menambah wawasan berpikir memperluas
pengetahuan bagaimana pelaksanaan pemeriksaaan yang dilakukan oleh auditor
internal dan pengendalian belanja barang dalam sebuah instansi pemerintahan.
2) Bagi
Universitas dan penulisan selanjutannya
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan serta dijadikan bahan
pertimbangan penelitian bagi peneliti yang memiliki objek penelitian yang sama.
b. Manfaat
Praktis bagi BBMG Wilayah II Ciputat
Dengan penelitian ini
penulis berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta
masukan yang positif mengenai pengendalian belanja barang agar dapat berjalan
secara efektif.
F.
Hipotesis
Menurut
Kerlinger (Nazir 2005:151) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat
terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan penilaian
sementara dari penulis, hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Tidak
ada pengaruh auditor internal terhadap efektivitas pengendalian belanja barang.
H1 : Ada
pengaruh auditor internal terhadap efektivitas pengendalian belanja barang.
G.
Kerangka
Pemikiran
Menurut Sugiyono
(2011:60), kerangka berpikir adalah merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran menjelaskan secara teoritis
pertautan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini penulis akan uraikan sebagai berikut:
Suatu perusahaan maupun instansi
pemerintah sejatinya memerlukan unit yang berfungsi untuk mengindentifikasi dan
mengevaluasi suatu kegiatan atau kinerja yang dilakukan. Oleh sebab itu
diperlukan auditor internal yang melakukan fungsi tersebut untuk membantu
apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan prosedur. Untuk menjalankan fungsi
tersebut seorang auditor harus melakukannya dengan independen dan kompeten. Dalam
penelitian ini, penulis membandingkan pemeriksaan oleh auditor sesuai dengan
kriteria dan kondisi yang terjadi di tempat peniliti melakukan penelitian
dengan melihat indikator-indikatornya.
Dalam mejalankan
kegiatannya juga diperlukan pengendalian intern yang efektif hal ini juga
sangatlah penting. Dalam penelitian ini pengendalian belanja barang menggunakan
indikator dari pengendalian
Comments
Post a Comment